Sabtu, 27 Mei 2017

Menjajal Ekowisata Bandung Selatan: Kampung Batu Malakasari

Saung untuk istirahat
Kampung Batu Malakasari, adalah sebuah kawasan ekowisata yang berada di daerah Baleendah, Bandung Selatan.
Untuk menuju Kampung Batu, kami menempuh 2 jam perjalanan dari Antapani menggunakan bus, meski jaraknya tak terlalu jauh, namun kami harus melewati jalanan yang cukup padat, jika menggunakan sepeda motor mungkin dapat ditempuh dalam waktu 1 jam saja. Letaknya yang diapit area pesawahan dan pabrik seolah menyembunyikan pesona tempat wisata yang menarik ini.

Saat menginjakkan kaki di kawasan kampung batu, yang terlihat menjadi pusatnya adalah sebuah danau buatan yang cukup luas dengan air hijau kebiruan, dengan bebatuan besar menjulang di salah satu sisinya.
Setelah beristirahat sejenak di saung yang disediakan, kemudian dengan sigap pemandu menerangkan dengan singkat asal muasal kampung batu, awalnya merupakan bekas penambang batu yang kemudian direklamasi menjadi sebuah kawasan ekowisata.
Jam menunjukkan pukul 10 pagi, namun hangat matahari terasa menyengat, tak salah rupanya jika kami disarankan untuk melengkapi diri dengan menggunakan topi atau payung.

Perahu dayung

Jembatan gantung di rumah pohon
Meluncur dari rumah pohon
Area permainan yang pertama dikunjungi adalah perahu dayung, sebelumnya pengunjung diminta mengenakan rompi penyelamat untuk menjaga keselamatan. Dengan perahu berkapasitas sekitar 15 orang dewasa,  penumpang diajak berkeliling danau.
Berikutnya adalah berkegiatan di rumah pohon, ini merupakan area permainan yang menguji keberanian, melatih keseimbangan dan motorik kasar yang diperuntukkan bagi anak berusia 4 tahun hingga sekitar 7 tahun. Sementara untuk usia remaja disediakan permainan flying fox menyeberangi danau. Awalnya peserta harus menaiki tangga tali untuk menuju rumah pohon, kemudian menyebrangi jembatan tali dan terakhir menaiki kursi untuk meluncur ke bawah.
Menghias hihid dengan cat
Kegiatan dilanjutkan dengan berkreasi menghias hihid (kipas dari anyaman bambu) dengan menggunakan peralatan yang telah disediakan.
Selesai mengecat, kami diajak mengitari danau menuju sebuah halaman kecil, disini anak-anak mencoba menanam bawang daun dan dilanjutkan dengan kegiatan memberi makan rusa.
Memberi makan rusa
Tektona water park

Ada belasan Axis axis deer yang segera datang ketika anak-anak mengulurkan tangan tuk memberikan wortel pada kawanan binatang lucu ini.

Disekitar kandang rusa, ada taman kelinci, kandang soang dan beberapa fasilitas yang terlihat masih dibenahi.

Kegiatan menangkap ikan menjadi puncak dari rangkaian fun games hari itu. Anak-anak begitu antusias menangkap ikan yang sengaja dilepaskan di sebuah kolam berair dangkal, mereka berlomba mengumpulkan ikan untuk diletakkan kedalam ember, nantinya ikan tangkapan ini menjadi buah tangan untuk kami bawa pulang bersama hihid yang telah di hias sebelumnya.


Kegiatan selepas makan siang, adalah berenang di kolam renang ala kampung batu yang dikenal dengan sebutan Tektona Waterpark, untuk masuk area kolam renang dikenakan biaya sebesar idr 50k, sementara pendamping sebesar idr 40k.
Kawasan ekowisata ini meski masih terlihat tengah membenahi diri, sebenarnya telah memiliki fasilitas yang cukup memadai, berupa saung-saungan untuk tempat beristirahat, kantin yang cukup besar, kamar mandi yang cukup banyak, mushola yang adem, serta mobil bus keliling area wisata meski baru ada satu.

Bosan dengan wisata belanja di bandung, dan ingin mencoba ekowisata di daerah bandung selatan bersama keluarga?  Kampung batu, adalah salah satu destinasi yang pantas untuk dipertimbangkan.

1 komentar: